Peta Rawan Banjir Diminta Didistribusikan ke Tingkat RW
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hiadayat minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta merinci pemetaan wilayah rawan banjir hingga ke tingkat rukun warga (RW). Setelahnya, hasil dari pemetaan didistribusikan dan ditempel hingga pos RW rawan bencana.
Saya minta masing-masing wilayah dipisahkan, kemudian diturunkan per kecamatan mana titiknya. Kalau bisa lebih rinci lagi hingga kelurahan dan RW
Pendistribusian informasi dimaksud agar warga dapat siaga saat terjadi intensitas hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir. Sebab, dari perkiraan BPBD, pada puncaknya, potensi curah hujan hingga mencapai 400 milimeter.
Dengan potensi curahan hujan yang tinggi, bila terjadi curah hujan persepuluh hari turun encapai puncak dalam secara simultan dalam beberapa jam, BPBD perkirakan terjadi banjir. Diperkirakan 634 RW di 125 kelurahan, 37 kecamatan se-DKI Jakarta berpotensi tergenang.
BPBD DKI Segera Susun Mitigasi Banjir"Saya minta masing-masing wilayah dipisahkan, kemudian diturunkan per kecamatan mana titiknya. Kalau bisa lebih rinci lagi hingga kelurahan dan RW," ujar Djarot, Senin (23/11).
Selanjutnya, Djarot meminta rincian peta potensi bencana banjir tersebut diinformasikan kepada masyarakat. Nantinya, mulai dari kelurahan hingga pos RW yang potensi tergenang ditempeli peta tersebut.
"Kalau ditempeli hingga pos RW masyarakat akan bisa siaga. Selain itu, dengan informasi yang diberikan bisa saja ada timbal balik informasi dari warga penyebab dan solusi mengatasi, sebab, yang paling paham wilayahnya ya warga," tandasnya.